Sebagai seorang Muslim, membaca Al-Qur’an adalah hal yang wajib untuk dilakukan. Menurut pendapat Imam Syafi’i, dalam satu tahun setiap Muslim wajib untuk mengkhatamkan membaca Al-Qur’an dua kali.
Tentu saja hal tersebut harus dilakukan mengingat banyaknya keutamaan membaca Al-Qur’an bagi seorang Muslim.
Diantara keutaman membaca Al-Qur’an adalah mendapatkan 10 kebaikan pada setiap hurufnya, dapat mempertajam ingatan, membersihkan karat di dalam hati, orang tua dari orang yang mampu membaca Al-Qur’an akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, dan mendapatkan syafa’at dari ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca pada yaumul hisab nanti.
Dari banyaknya keutamaan tersebut maka jangan sampai Anda melewatkan membaca AL-Qur’an setiap hari.
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang suci, Anda tidak bisa sembarang dalam membacanya ataupun memperlakukannya. Oleh karena itu, sebagai Muslim yang baik, sudah sepatutnya mengetahui adab membaca Al-Qur’an.
Sebab, Al-Qur’an bukanlah kitab biasa, dan bukanlah perkataan makhluk. Sehingga Anda harus melakukan penghormatan dan memperhatikan adab membaca Al-Qur’an.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai adab membaca Al-Qur’an. Langsung saja bisa Anda simak informasinya:
Adab Batin
Adab batin dalam membaca Al-Qur’an adalah adab yang ada hubungannya dengan jiwa dan hati. Diantara adab batin membaca Al-Qur’an adalah cara hati dalam membesarkan kalimat Allah, menghadirkan hati saat membaca Al-Qur’an hingga akhirnya akan mencapai tingkat pembersihan jiwa, dan memahami setiap kalimat dalam Al-Qur’an.
Adab membaca Al-Qur’an secara batin bertujuan agar kandungan Al-Qur’an yang sedang Anda baca dapat meresap ke dalam jiwa dengan melalui perantara lidah Anda.
Saat memulai membaca Al-Qur’an, Anda harus meyakini terlebih dahulu bahwa kalimat yang akan Anda baca bukanlah perkataan makhluk, akan tetapi merupakan firman Allah yang suci, sehingga Anda seakan-akan sedang berbicara dengan Allah.
“Biarkan Al-Qur’an yang berbicara padamu.”
Adab Lahir
Selain adab batin, adab membaca Al-Qur’an juga meliputi adab lahirnya.
Diantara adab lahir membaca Al-Qur’an adalah:
Berwudhu
Meskipun Anda diperbolehkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan tidak berwudhu, akan tetapi lebih utama dan merupakan adab membaca Al-Qur’an jika Anda memiliki wudhu.
Selain menjaga adab membaca Al-Qur’an, kebaikan yang Anda peroleh saat membaca Al-Qur’an dengan berwudhu dan tanpa berwudhu akan berbeda.
Jika Anda membaca Al-Qur’an dalam keadaan berwudhu maka pahala yang akan diperoleh adalah 10 kebaikan, sedangkan membaca Al-Qur’an tanpa wudhu hanya akan memperoleh satu kebaikan saja.
Tetapi yang perlu Anda perhatikan adalah memang diperbolehkan membaca Al-Qur’an dengan tanpa wudhu, tetapi untuk memegang mushaf Al-Qur’an tanpa wudhu adalah hal yang haram atau dilarang.
Mengambil mushaf dengan tangan kanan
Mengambil mushaf hendaknya dilakukan dengan tangan kanan. Sebab tangan kanan adalah tangan yang melambangkan kebaikan.
Sedangkan tangan kiri seringkali digunakan untuk hal-hal yang kotor. Untuk memegangnya, alangkah baiknya Anda menggunakan kedua belah tangan.
Membaca Al-Qur’an di tempat yang bersih
Ketika membaca Al-Qur’an hendaknya Anda memilih tempat yang bersih dan suci dari najis. Anda bisa melakukannya dimana saja, termasuk di rumah, musholla, dan tempat-tempat yang terjamin kesuciannya. Namun, membaca Al-Qur’an paling utama adalah di dalam masjid. Selain dapat memakmurkan masjid, Anda juga akan mendapatkan pahala ganda jika diniatkan untuk beri’tikaf.
Memilih tempat untuk membaca Al-Qur’an selain bersih, Anda juga disunnahkan untuk membacanya di tempat yang tenang sehingga Anda bisa lebih mudah untuk mencapai kekhusyu’an.
Menghadap Qiblat
Jika menghadap qiblat dalam sholat hukumnya wajib, maka membaca Al-Qur’an dengan menghadap qiblat hukumnya sunnah.
Sebenarnya menghadap arah manapun untuk membaca Al-Qur’an diperbolehkan, tetapi untuk memenuhi adab membaca Al-Qur’an maka sebaiknya Anda menghadap ke arah qiblat.
Selain itu, Anda juga sebaiknya membacanya dengan khusyu’ dengan menggunakan pakaian yang menutup aurat.
Membersihkan mulut terlebih dahulu
Adab membaca Al-Qur’an yang selanjutnya adalah dengan membersihkan mulut terlebih dahulu sebelum memulai membaca Al-Qur’an. Jangan sampai Anda membaca Al-Qur’an ketika mulut sedang berisi makanan.
Akan lebih baik jika Anda bersiwak sebelum membaca Al-Qur’an. Selain memenuhi adab, Anda juga akan mendapatkan keutamaan bersiwak diantaranya dapat mempertajam daya ingat, membersihkan mulut, membuat mulut menjadi harum, menghindarkan dari sakit gigi dan masih banyak lagi keutamaan lainnya.
Membaca ta’awudz sebelum mulai membaca Al-Qur’an
Kalimah ta’awudz berbunyi “a’udzubillahi minassyaithonirrojim” yang artinya “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” Setelah itu baru Anda membaca basmalah.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk memohon perlindungan dari Allah supaya saat membaca Al-Qur’an, setan tidak dapat menggoda Anda. Disebutkan dalam surat An-Nahl ayat 98 yang artinya:
Artinya: “Jika engkau hendak membaca Al-Qur’an maka mintalah perlindungan kepada Allah dari syaithon yang terkutuk.”
Tetapi ada pengecualian pada salah satu surat dalam Al-Qur’an yaitu surat At-Taubah. Pada surat tersebut Anda tidak perlu mendahuluinya dengan membaca basmalah, cukup dengan membaca ta’awudz saja.
Membaca Al-Qur’an dengan posisi yang benar
Posisi yang diperbolehkan dalam Adab membaca Al-Qur’an adalah duduk, berdiri, berjalan, berbaring, dan juga berkendara.
Diperbolehkannya membaca Al-Qur’an sambil berbaring dinyatakan dalam hadits dari Aisyah “Sesungguhnya Nabi pernah berbaring dipangkuanku ketika aku sedang haid kemudian beliau membaca Al-Qur’an.” (HR. Bukhari Muslim)
Membaca Al-Qur’an dengan perlahan
Adab membaca Al-Qur’an yang selanjutnya adalah membaca Al-Qur’an secara perlahan-lahan.
Seringkali Anda membaca Al-Qur’an dengan cepat karena merasa sudah lancar, tetapi membaca Al-Qur’an dengan tartil hukumnya sunnah sedangkan membaca Al-Qur’an dengan terlalu cepat hukumnya makruh.
Hal ini ditegaskan dalam QS. Al-Muzzammil ayat 4 yang artinya
“Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.”
Memperbagus suara dalam membaca Al-Qur’an
Termasuk adab membaca Al-Qur’an adalah memperbagus suara ketika membaca Al-Qur’an. Anda bisa belajar ilmu naghom mengenai langgam-langgam atau irama yang bisa Anda gunakan ketika membaca Al-Qur’an.
Ada beberapa irama yang bisa Anda pelajari, diantaranya bayyati, rost, hijaz, nahawand, shikka, jiharkah, dan sebagainya.
Membaca Al-Qur’an dengan suara yang bagus dan merdu tentu akan menambah keindahan dari ayat-ayat Allah. Selain itu, jika ada orang yang mendengarkan tentunya akan mudah bergetar hatinya.
Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda: “Hiasilah (perindah) suara kalian dalam membaca Al-Qur’an.” (HR. Abu DAwud)
Melakukan sujud tilawah ketika mendengar ataupun membaca ayat sajdah
Hukumnya sunnah melakukan sujud tilawah ketika Anda mendengar dan membaca ayat-ayat sajdah.
Untuk mengetahui ayat-ayat yang termasuk ayat sajdah Anda bisa melihatnya pada mushaf Al-Qur’an. Biasanya untuk ayat-ayat sajdah sudah ditandai dengan tanda berbentuk seperti kubah masjid atau ada tulisan yang menunjukkan bahwa ayat tersebut adalah ayat sajdah.
Tanda yang diperlihatkan tergantung pada cetakan mushaf masing-masing.
Itulah beberapa adab membaca Al-Qur’an yang sebaiknya Anda lakukan agar mendapatkan keberkahan dari bacaan Al-Qur’an.
Semoga informasi tersebut dapat menambah pengetahuan Anda. Wallahu A’lam bisshowab.