GAGASAN dan MANUSIA
oleh Salim A. Fillah dalam Inspirasi. 29/09/2017
“Alangkah indah gagasan,” kenang Hasan Al Banna dalam Mudzakkiratud Da’wah wad Da’iyah, “Dan betapa bermaknanya jika ada sekelompok manusia yang berjanji setia mewujudkannya.”
Dalam perjuangan menuju keterbimbingan manusia, ada kekuatan yang lebih besar, lebih tinggi, dan lebih mulia yang menyatukan hati-hati, dari sekedar segala yang duniawi.
“Dan Allah yang mempersatukan hati hamba beriman. Jikapun kaubelanjakan perbendaharaan bumi seluruhnya untuk mengikat hati mereka, takkan bisa kauhimpun hati mereka. Tetapi Allah lah yang telah menyatupadukan mereka…” (QS Al Anfal: 63)
“Aqidah ini memang ajaib!” seru Sayyid Quthb ketika Fi Zhilaalil Qur’an yang dia susun sampai di ayat ini. “Ketika telah meresap dalam hati, ia akan menjadikan hati itu dipenuhi rasa cinta dan kasih sayang di antara sesamanya. Yang keras beralih lunak, yang kasar menjelma lembut, yang kering berubah basah, yang liar jadi jinak; berjalin kelindan di antara sesamanya dengan tautan yang kokoh, dalam, dan empuk.
Tiba-tiba pandangan mata, sentuhan tangan, pembicaraan, gerak anggota badan, dan getar hati menjadi sebuah simfoni. Nyanyiannya merdu, diiringi saling pengertian, saling menyayangi, saling setia, tolong membantu, luasnya jiwa, dan lapang dada. Tak ada yang mengetahui kegaiban himpunan hati ini, kecuali Dia yang telah mempersatukannya. Tak ada yang merasakan indahnya kecuali hati-hati itu sendiri. Mereka berikrar untuk bermesra dijalanNya.
Itulah yang terjadi pada Musa ‘Alaihissalam yang dengan penuh kesadaran akan kelemahan diri memohon Harun dijadikan mitra. Mereka bersama dalam duka dan suka, seia sekata sejak menghadapi Fir’aun dalam perdebatan dan pertarungan, membebaskan Bani Israil dari perbudakan, hingga memimpin hijrah dari penindasan dan menyaksikan tenggelamnya sang tiran. Mereka melewati saat-saat sulit ketika Bani Israil semakin rewel, menyembah patung lembu, dan membangkangi Allah.
Itulah yang terjadi pada Muhammad ﷺ dan orang-orang yang bersamanya. Lalu manusia menyaksikan sebuah keajaiban. Kebajikan tumpah ruah ke segenap penjuru bumi, ke seluruh pintu rumah dan jendela hati.